Tahukah Anda Hydrocephalus Tidak Terjadi Pada Bayi Saja Tetapi Juga Orang Dewasa
Hydrocephalus
merupakan suatu keadaan di mana terjadi dilatasi pada sistem ventrikel otak
selama proses produksi cairan CSF (cerebrospinal). Akibat dari keadaan ini
adalah terjadi kelebihan cairan CSF pada otak dan peningkatan tekanan
intracranial yang menyebabkan ruang-ruang tempat mengalirnya cairan menjadi
melebur. Akibat memiliki kelebihan cairan jumlah cairan CSF penderita
hydrocephalus akan memiliki ukuran kepala yang lebih besar. Jumlah cairan CSF
yang dihasilkan seseorang rata-rata adalah 500 mililiter dalam sehari, akan
tetapi jika terjadi benturan dan atau kecelakaan dan atau faktor pemicu lainnya
ventrikel akan membesar dan akan meningkatlah jumlah produksi CSF. Jika tidak
dilakukan upaya penanggulangan hydrocephalus akan menyebabkan kerusakan otak
bahkan kematian.
Hydrocephalus
dikenal sebagai penyakit yang penderitanya mayoritas adalah anak-anak dan orang
tua dengan usia 60 tahun ke atas. Akan tetapi belum lama ini hydrocephalus pada
remaja dan orang dewasa mulai mendapat perhatian. Untuk mengetahui lebih jauh
mengenai hydrocephalus pada orang dewasa, ada baiknya kita mengenal dahulu
hydrocephalus secara umum.
Jenis-jenis
hydrocephalus dibagi menjadi tiga kategori yaitu hydrocephalus non-obstruktif, hydrocephalus
obstruktif, dan hydrocephalus bertekanan normal. Hydrocephalus non-obstruktif
biasanya diakibatkan oleh penyumbatan di luar sistem ventrikel seperti tumor,
infeksi, trauma, atau pendarahan. Jenis hydrocephalus inilah yang dapat pada
orang dewasa. Lain lagi dengan hydrocephalus obstruktif yang disebabkan oleh
penyumbatan dalam sistem ventrikel seperti bawaan dari lahir. Jenis
hydrocephalus non-obstruktif biasa terjadi pada anak-anak di bawah usia 12
tahun. Terakhir hydrocephalus bertekanan normal yang biasanya terjadi pada kelompok
usia 60 tahun ke atas. Hydrocephalus jenis ini menunjukan tekanan intracranial
yang normal dan memiliki gejala dementia. Penderita hydrocephalus jenis ini
biasa disebabkan oleh cedera kepala atau meningitis yang dialami.
Penyebab Hydrocephalus
Hydrocephalus
dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti kelainan genetik yang
diturunkan dan menyebabkan kecacatan genetik. Selain itu, hydrocephalus juga
dapat disebabkan oleh gangguan dalam perkembangan janin seperti kecacatan
tabung saraf. Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah kelahiran premature dan
mengalami komplikasi seperti pendarahan. Kemungkinan hydrocephalus juga dapat
terjadi akibat dari cedera kepala traumatis yang dialami, penyakit meningitis
atau tumor yang menyerang manusia.
Walaupun
sebagian besar penderita hydrocephalus memiliki ukuran kepala yang lebih besar
dari ukuran pada umumnya, terdapat juga penderita yang memiliki ukuran kepala
normal hanya dengan bagian depan kepala saja yang menonjol. Namun dalam
perkembangannya nanti ukurannya akan semakin besar dan mengeras. Karakteristik
lain dari penderita hydrocephalus adalah pada mata. Bagian putih pada mata akan
sangat terlihat akibat dari penonjolan mata yang tidak biasa.
Hydrocephalus
dapat diketahui dengan melakukan serangkaian pemeriksaan. Pemeriksaan yang
utama adalah melalui CT scan atau MRI. Selain pemeriksaan tersebut terdapat
juga pemeriksaan lain yang dapat dijadikan penunjang seperti tes dengan
penyuntikan radioisotop ke punggung bagian bawah melalui tulang belakang untuk
memonitor aktivitas penyerapan cairan CSF. Pemeriksaan berupa spinal tap dengan
pengambilan 50 cc dari cairan CSF untuk melihat perubahan tekanan yang terjadi.
Pemeriksaan lain berupa insersi kateter melalui tengkorak otak dapat dilakukan
untuk memantau tekanan intracranial.
Upaya Penanganan dan Pencegahan Kompliksai Hydrocephalus
Hydrocephalus
tidak dapat diobati. Akan tetapi akar masalah terjadinya penambahan jumlah
cairan CSF dapat ditanggulangi. Penanggulangan pasien hydrocephalus dapat dilakukan
dengan melakukan dua jenis perlakuan, sebagai berikut:
·
Pembedahan pengangkatan
masalah; misal penyebab terjadinya kelebihan cairan CSF adalah tumor, maka yang
perlu dilakukan adalah pengangkatan tumor. Jenis pembedahan ini berlangsung
satu kali dan tanpa perlakuan lanjutan.
·
Pembedahan pemasangan shunt; prosedur pembedahan untuk
pembuatan jalan pintas bagi aliran cairan CSF dinamakan shunt. Prosedur ini memerlukan tabung fleksibel yang dimasukkan ke
dalam ventrikel lateral. Dengan memasukkan kateter maka kelebihan cairan CSF
akan diserap oleh ujung terminal tube pada vena jugular atau peritoneum.
Pemasangan shunt ini bersifat
permanen. Jenis shunt dengan katup
yang dapat diprogram terbukti lebih unggul karena pengaturan tekanan dapat
diubah sesuai kebutuhan.
Upaya
penanggulangan pasien hydrocephalus dengan pemasangan shunt cukup menarik perhatian. Hal ini disebabkan oleh pemasangan shunt yang memiliki resiko cukup tinggi
baik saat pemasangan maupun perawatan setelahnya. Resiko pemasangan shunt pada penderita hydrocephalus
berupa komplikasi yang mungkin dialami. Komplikasi-komplikasi yang mungkin
terjadi adalah sebagai berikut:
·
Kerusakan yang terjadi
pada setiap titik di sepanjang bagian tubuh yang dilalui oleh shunt
·
Kerusakan yang terjadi
akibat dari malpositioned di kedua ujung shunt
·
Komplikasi akibat katup
gagal berfungsi dan cairan CSF tidak esifien diserap oleh shunt
·
Saat melakukan pembedahan
terjadi infeksi karena luka yang menyebabkan pendarahan ke dalam otak atau
ventrikel bahkan memungkinkan terjadinya kejang
Berdasarkan
beberapa penelitian, berikut ini tanda-tanda komplikasi pasca operasi yang
harus diperhatikan. Jika didapatkan terjadi pada pasien, maka pasien diharapkan
kembali melakukan pemeriksaan segera. Tanda-tanda tersebut adalah:
·
Kesulitan untuk bangun
atau terjaga dari tidur
·
Demam
·
Sakit kepala
·
Mudah marah
·
Selalu merasa kelelahan
·
Hilangnya koordinasi atau
keseimbangan tubuh
·
Mual dan/atau muntah
·
Perubahan kepribadian
·
Permasalahan penglihatan
·
Kejang
·
Pembengkakan atau
kemerah-merahan di sepanjang jalur pemasangan shunt
Sejak
pertama kali kelainan hydrocephalus ditemukan, seluruh praktisi medis telah
melakukan segala upaya untuk menarik perhatian masyarakat dalam mewaspadai
penyebab dan mengetahui cara penanggulangannya. Berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan juga terus dikembangkan. Bahkan saat ini hydrocephalus sudah
dapat dideteksi sejak bayi masih di dalam kandungan. Akan tetapi, dikarenakan
umumnya hydrocephalus banyak terjadi pada anak-anak masih terdapat banyak
masyarakat yang belum mengetahu bahwa hydrocephalus juga dapat menyerang orang
dewasa. Fakta di mana seorang manusia terlahir sehat tanpa hydrocephalus tidak
menjamin bahwa dia tidak akan menderita hydrocephalus yang menyerang orang
dewasa. Oleh karena itu, dalam bacaan ini untuk selanjutnya kita akan mempelajari
hydrocephalus pada orang dewasa. Tujuannya melalui bacaan ini kita dapat
mengetahui jika ada perbedaan hydrocephalus pada anak-anak dengan pada orang
dewasa.
Faktanya
hydrocephalus dapat terjadi pada manusia di usia berapapun tidak selalu bawaan
sejak lahir saja. Hal inilah yang belum diketahui semua orang. Para praktisi
kesehatan sudah mulai mengidentifikasi hydrocephalus yang terjadi pada orang
dewasa dan mulai menyimpulkan perbedaan yang ada dengan hydrocephalus pada
anak-anak.
Hydrocephalus
yang terjadi di usia muda tergolong dewasa merupakan kasus unik dan terkadang
membingungkan. Seperti yang dikutip dari booklet yang disusun oleh Asosiasi
Hydrocephalus, hydrocephalus yang terjadi pada kelompok usia muda tergolong
dewasa menunjukkan banyak kesulitan yang dialami oleh penderita dalam berbagai
aspek seperti psikologi, emosional, dan isu pekerjaan.
Pertama-tama
marilah kita kenali apakah ada perbedaan antara penyebab hydrocephalus pada
umumnya dengan hydrocephalus di usia muda tergolong dewasa? Pada hydrocephalus
yang terjadi di usia muda tergolong dewasa, hydrocephalus digolongkan menjadi
dua kategori sesuai penyebabnya. Jenis yang pertama disebut dengan congenital hydrocephalus, keadaan ini
dapat dilihat dengan melihat riwayat pemeriksaan catatan lingkar kepala bayi
sejak baru lahir. Jika lingkar kepala bayi sudah lebih besar dari umumnya sejak
lahir, maka sebenarnya orang tersebut sudah mengalami hydrocephalus. Namun
karena tidak menimbulkan banyak gejala, tidak ada yang mengetahui dan baru ketahui
ketika sudah beranjak dewasa karena ukuran kepala yang semakin hari semakin
membesar. Jenis yang kedua dikenal dengan acquired
hydrocephalus. Jenis hydrocephalus ini dialami setelah lahir dan beranjak
dewasa akibat faktor pemicu dari luar. Faktor pemicu tersebut sama seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya dapat berupa tumor, benturan pada kepala, maupun
meningitis. Terkadang bahkan ada hydrocephalus yang tidak diketahui penyebabnya
oleh dokter. Secara keseluruhan penyebab hydrocephalus di usia muda tergolong
dewasa tidak berbeda jauh dengan hydrocephalus pada umumnya. Yang perlu menjadi perhatian adalah terkadang
penyebab dari hydrocephalus tidak terjadi akibatnya dalam waktu yang singkat.
Mungkin saja setelah mengalami benturan baru beberapa tahun setelahnya disadari
dan dialami gejala-gejala hydrocephalus.
Selanjutnya
mengenai gejala hydrocephalus di usia muda tergolong dewasa tidak berbeda jauh
dengan hydrocephalus pada umumnya. Hanya saja hydrocephalus yang baru diketahui
di kelompok usia tersebut biasanya menyebabkan efek yang lebih besar pada
kehidupan pasien. Kenyataan di mana penderita akan mengalami kesulitan dalam
bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari untuk selanjutnya, menyebabkan
penderita mengalami stress secara mental dan fisik. Gejala hydrocephalus di
usia muda tergolong dewasa yang paling sering ditemukan adalah gangguan gerak,
kurangnya kemampuan kognitif, kesulitan mengontrol buang air, dan sakit kepala
luar biasa yang sering dialami. Gangguan gerak yang dialami oleh penderita hydrocephalus
awalnya terlihat seperti keteledoran dalam bertindak, contohnya sering
menjatuhkan benda atau jatuh saat berjalan. Dalam kemampuan kognitif penderita
hydrocephalus juga akan mengalami penurunan yang mengakibatkan kesulitan dalam
menyelesaikan tanggung jawab pendidikan atau pekerjaannya. Untuk sakit kepala
luar biasa yang dialami oleh pasien hydrocephalus biasanya tidak lagi mampu
diatasi oleh obat sejenis aspirin. Sakit kepala luar biasa ini juga dapat
berakhir dengan pingsan.
Untuk
langkah diagnosis hydrocephalus di usia muda tergolong dewasa sama dengan
hydrocephalus pada umumnya, yaitu dengan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemeriksaan yang wajib dilakukan
adalah CT scan, pemantauan tekanan intracranial dan pemeriksaan klinis lainnya.
Upaya penanggulangan hydrocephalus di usia muda tergolong dewasa pun sama
dengan umumnya. Pemasangan shunt pun
bisa dilakukan dengan resiko komplikasi yang sama walaupun usia penderita sudah
jauh lebih dewasa.
Ada
satu permasalahan unik yang membedakan pasien hydrocephalus di usia muda
tergolong dewasa dengan pasien pada umumnya. Pasien hydrocephalus di usia muda
tergolong dewasa mengalami permasalahan sosial dan emosional yang sangat besar
dalam dirinya. Sebagai seorang dewasa pasien telah memiliki concern dan tanggung jawab yang besar.
Bagi pasien yang bersekolah dan/atau bekerja akan terjadi kesedihan mendalam
mengenai kemungkinan tidak dapat melanjutkan pendidikan maupun pekerjaannya.
Selain itu penderita di usia dewasa biasanya akan takut dan merasa bersalah
jika menjadi beban bagi keluarganya. Jika pasien adalah orang tua di usianya
yang muda, maka pasien akan menganggap dirinya tidak bermanfaat karena tidak
dapat melaksanakan kewajibannya dalam membesarkan anak-anak dengan baik.
Sebagai pasien hydrocephalus di usia muda tergolong dewasa akan banyak sekali
pemikiran yang dapat menjadi beban sosial dan emosional pasien. Oleh karena itu
diperlukan peran keluarga untuk terus mendukung dan berada di samping pasien.
Demikianlah
beberapa fakta mengenai pasien hydrocephalus di usia muda tergolong dewasa.
Kemungkinan hydrocephalus hanya terjadi pada anak-anak atau orang tua di atas
umur 60 tahun tidak benar adanya, karena hydrocephalus dapat terjadi kapanpun
dan pada siapapun. Walau hydrocephalus adalah penyakit kronis yang belum dapat
disembuhkan, namun dengan deteksi dini, pemberian upaya pengobatan yang
terbaik, dan perhatian yang cukup kemungkinan untuk hidup lebih baik bagi
pasien hydrocephalus masih ada.
Bermanfaat bukan uraian diatas? selain penanganan medis diatas, hydrosephalus dengan penyebab infeksi, tumor kita bisa gunakan jenis suplement yang berfungsi meningkatkan imun sistem pada level tertinggi.
Transfer Factor bekerja meningkatkan,mencerdaskan imun kita,dengan imun yang kuat dan cerdas maka penyakit dengan sendirinya akan terhindarkan..info lanjut tentang Transfer Factor hubungi:
Ani purwati
HP/WA: 081911562390
www.ani-4lifetransferfactor.com
Ani purwati
HP/WA: 081911562390
www.ani-4lifetransferfactor.com