Tingginya Resiko Tuberkolosis Menyerang
Manusia
Penyakit
tuberkolosis merupakan penyakit yang disebabkan infeksi oleh bakteri Mycobacterium Tubercolosis. Fakta bahwa
95% kasus tuberkolosis dan 98% kematian yang diakibatkan oleh tuberkolosis ditemukan
pada negara-negara berkembang. Seringkali masyarakat beranggapan bahwa penyakit
tuberkolosis hanya menyerang kalangan bawah yang berkekurangan, nyatanya
tuberkolosis pun dapat menyerang anak-anak ataupun orang dewasa yang terpenuhi
dengan gizi yang baik. Hingga saat ini diperkirakan kurang lebih jumlah pasien
tuberkolosis sama dengan satu per tiga dari jumlah penduduk di dunia.
Berdasarkan
penelitian oleh Retno Asti Werdhani, penyakit Tuberkolosis menyerang kelompok
usia yang paling produktif. Usia produktif adalah berkisar dari 15 tahun hingga
50 tahun. Jika terserang tuberkolosis di usia produktif ini, seorang individu
akan mengalami kerugian yang sangat besar baik secara ekonomi maupun sosial. Pemahaman
masyarakat terhadap penyakit tuberkolosis yang dapat menular, membuat penderita
di usia produktif kehilangan kesempatan kerja dan kemampuan bersosialisai.
Orang-orang di sekitarnya berusaha menjaga jarak aman dan membatasi pergaulan
sehingga kemampuan bersosialisasi dan kesempatan bekerja penderita pun sangat
kecil.
Lalu
apakah sebenarnya penyebab dari penyakit tuberkolosis? Adakah gejala awal yang
mungkin diketahui untuk mempercepat proses penanggulangan? Atau adakah upaya
pencegahan dari penyakit tuberkolosis? Serta beberapa pertanyaan lain yang
berkaitan tentang penyakit tuberkolosis masih harus terus dijawab. Oleh karena
itu, pada artikel kali ini marilah kita menjawab satu demi satu pertanyaan yang
ada mengenai penyakit tuberkolosis. Sehingga setelah mengetahuinya, kita juga
dapat tahu bagaimana tingginya resiko penyakit tuberkolosis menyerang manusia.
Penyebab Tuberkulosis
Pertama
marilah kita ketahui mengenai penyakit tuberkolosis dan kemungkinan cara
penularannya. Tuberkolosis merupakan penyakit yang dapat langsung menular dan
disebabkan oleh bakteri yang telah disebutkan sebelumnya di atas, yaitu Mycobacterium Tubercolosis. Bakteri ini
menyerang tubuh manusia di bagian paru-paru. Akibatnya paru-paru menjadi rusak
dan menimbulkan gangguan pada penderita berupa batuk dan sesak nafas. Pada
keadaan yang sudah semakin parah, bakteri ini juga dapat menyerang organ tubuh
yang lain, tulang, bahkan otak. Bakteri ini dapat terus merusak hingga ke
seluruh tubuh dan berakhir dengan kematian dari si penderita. Karena
kemampuannya untuk menular dengan langsung dan cukup cepat, penyakit ini
dinyatakan sebagai penyakit menular yang menyebabkan kematian utama di
Indonesia.
Tingginya
resiko tuberkolosis menyerang manusia disebabkan oleh kemungkinan penularannya
yang cukup sederhana. Lalu bagaimanakah sebenarnya kemungkinan cara penularan
penyakit tuberkolosis ini? Tuberkolosis dapat menular dalam tahap-tahap seperti
berikut ini:
·
Bersin atau batuk; ketika
seorang pasien tuberkolosis bersin atau batuk secara langsung mereka juga telah
menyebarkan bakteri ke seluruh udara tempat pasien berada melalu percikan dahak
hasil batuk dan bersinnya. Menurut penelitian dalam sekali batuk terdapat
kurang lebih 3000 percikan dahak. Bayangkan saja jika seorang pasien
tuberkolosis batuk, maka terdapat 3000 percikan dahak yang kemungkinan membawa
bakteri penyebar tuberkolosis.
·
Akan tetapi, penularan
dengan percikan dahak akan lebih tinggi resikonya jika berada di ruangan yang
gelap dan lembab. Karena pada ruangan yang dimasuki sinar matahari langsung,
bakteri tuberkolosis pada percikan darah akan cepat mati.
·
Semakin dekat radius
percikan dahak dan semakin lama berada dalam ruangan yang terkontaminasi
percikan dahak penderita tuberkolosis, maka akan semakin tinggi juga resiko
orang tersebut terpapar penyakit tuberkolosis.
Gejala Gejala Tuberkulosis
Gejala-gejala
dari penyakit tuberkolosis dapat ditemukan pada penderitanya. Salah satu gejala
yang paling umum adalah batuk dengan intensitas tinggi lebih dari dua minggu.
Gejala batuk ini terkadang tidak dapat dipastikan juga telah mengidap penyakit
tuberkolosis, namun tidak ada salahnya jika sudah mengalami batuk dalam jangka
waktu lama ada baiknya anda langsung memeriksakan diri ke dokter. Gejala lain
adalah rasa nyeri dada. Gejala ini biasanya juga diikuti oleh batuk-batuk.
Semakin sering batuk, nyeri pun akan semakin terasa. Gejala ketiga adalah batuk
yang mengeluarkan dahak yang bercampur darah. Keadaan ini merupakan keadaan
pasti di mana orang tersebut telah terjangkit penyakit tuberkolosis. Selain
tiga gejala utama di atas, terdapat gejala pendukung lain sebagai berikut, (1)
berat badan yang turun secara drastis, (2) demam di sore atau malam hari, (3)
keringat di malam hari, (4) nafsu makan yang berkurang, (5) mudah lelah, (6)
terdapat benjolan warna merah kecokelatan di sekujur tubuh dan menimbulkan rasa
nyeri. Gejala-gejala yang muncul pada penderita tuberkolosis tersebut merupakan
efek dari kerusakan yang ditimbulkan bakteri di dalam tubuh penderita.
Kerusakan paru-paru secara bertahap dan terus meningkatlah yang menyebabkan
pasien batuk berdarah, sesak nafas. Sedangkan gejala lain yang timbul mungkin
disebabkan oleh kerusakan organ yang disebabkan juga oleh bakteri.
Penularan
tuberkolosis yang sangat mudah juga berkaitan dengan sistem imun dari penderita
dan calon penderita. Sistem imun yang bekerja dengan tidak maksimal (lemah) disebut
juga sebagai kondisi underimun seringkali menjadi alasan seorang manusia untuk
dapat tertular suatu penyakit. Oleh karena itu, penyakit tuberkolosis juga
sering dikaitkan dengan sistem imun yang lemah. Bagaimanakah cara pencegahan
terjangkit penyakit tuberkolosis jika memang memiliki hubungan dengan sistem
imun yang lemah (underimun)?
Penyakit
tuberkolosis sebagai penyakit yang disebabkan oleh karena tubuh terjangkit oleh
bakteri menandakan bahwa sistem imun dalam keadaan lemah. Oleh karena itu, tuberkolosis
juga termasuk penyakit underimun. Untuk pencegahan penyakit ini dibutuhkan
serangkaian usaha untuk menjaga kekuatan sistem imun. Cara pencegahan tersebut
antara lain:
·
Konsumsi makanan sehat;
cara pencegahan ini merupakan cara yang paling sering diabaikan oleh manusia.
Membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan dibuat sendiri
sangatlah berepengaruh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kebutuhan akan makanan
bernutrisi dan higienis adalah salah satu hal yang harus dipenuhi sebagai upaya
menjaga sistem imun tubuh agar tidak terserang penyakit.
·
Melakukan vaksinasi;
sejak anak-anak sudah diketahui bahwa salah satu pencegahan penyakit
tuberkolosis adalah dengan melakukan vaksinasi. Upaya vaksinasi merupakan upaya
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan memasukkan bakteri lawan dari
bakteri tuberkolosis. Oleh karena itu manfaat dari vaksinasi sudah terbukti dan
memang sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan tuberkolosis.
·
Menjaga saluran
pernafasan; pencegahan ini dilakukan dengan memastikan saluran pernafasan tidak
menghirup udara yang mengandung bakteri ataupun virus. Mengingat penyebaran
tuberkolosis dapat terjadi dengan melalui perantara udara, ada baiknya jika
manusia terbiasa untuk menggunakan masker jika berada di tempat-tempat umum
beresiko penderita tuberkolosis.
·
Memiliki pola hidup
sehat; pola hidup sehat dengan tidak minum alkohol dan merokok tentu akan
membantu menjaga imunitas tubuh terhadap penyakit. Dengan memiliki tubuh yang
sehat, maka resiko terserang penyakit pun semakin kecil.
Hal-hal
tersebutlah yang mungkin dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit
tuberkolosis. Secara umum dapat dinyatakan resiko tuberkolosis menyerang
manusia akan semakin tinggi dengan semakin rendahnya kemampuan sistem imun
manusia tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan penjagaan sistem imun (daya tahan
tubuh) yang baik untuk mencegah tuberkolosis menyerang.
Jika
seandainya tuberkolosis telah menyerang maka akan banyak sekali efek yang
dialami penderita. Selain dari gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya,
tuberkolosis jika tidak ditangani dengan cepat dan secara terus menerus dapat
menyebabkan kematian juga. Dengan demikian dibutuhkanlah pengetahuan mengenai
penanganan yang tepat dari penyakit tuberkolosis. Bagaimanakah penanganan serta
penanggulangan penyakit tuberkolosis yang tepat? Berikut ini beberapa upaya
penanggulangan yang dapat dilakukan untuk menghadapi penyakit tuberkolosis.
Upaya
penanggulangan pertama adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter setelah
merasakan gejala-gejala awal penyakit tuberkolosis. Dengan memeriksakan diri
secepatnya, kita dapat meminimalisir kemungkinan bakteri untuk menyebar lebih
luas. Semakin lama kita memeriksakan diri, semakin lama kita mengetahui
penyakit kita, dan tentunya keadaan kita pun akan semakin parah. Berikut ini
beberapa deret pemeriksaan yang harus kita jalani untuk menentukan diagnose
tuberkolosis. Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak
dilakukan dengan mengumpulkan 3 kali sampel dahak, yaitu dahak sewaktu, pagi, dan
sewaktu (SPS). Proses pengumpulan dahak adalah sebagai berikut:
·
Sewaktu; pengumpulan ini
dilakukan saat pasien suspek tuberkolosis pertama kali datang memeriksakan
diri. Saat pulang, pasien kemudian diberikan suatu tempat untuk mengumpulkan
dahak di pagi hari yang kedua di rumah.
·
Pagi; pengumpulan dahak
ini dilakukan di rumah di pagi hari setelah pemeriksaan ke dokter. Dahak yang
dikumpulkan haruslah dahak tepat setelah bangun tidur. Kemudian dahak ini
dikembalikan dan dibawa kepada pihak pemeriksa di rumah sakit.
·
Sewaktu; pengumpulan
dahak ini dilakukan saat menyerahkan sampel dahak pagi ke petugas rumah sakit.
Pemeriksaan
sampel dahak merupakan penentu diagnosa tuberkolosis, dikarenakan hasil foto
toraks saj tidak dapat dijadikan patokan untuk mendiagnosa tuberkolosis. Akan
tetapi tetap perlu dilakukan pemeriksaan foto toraks. Pemeriksaan foto toraks
tetap perlu dilakukan dalam kondisi sebagai berikut: (1) hanya 1 dari 3 sampel
dahak yang positif, (2) ketiga sampel dahak hasilnya tetap negatif setelah
ketiganya melalui pemberian antibiotik non OAT, (3) pasien mengalami komplikasi
sesak nafas dan mengalami hemoptisis berat. Pada dasarnya pemeriksaan foto
toraks perlu dilakukan dalam kondisi tertentu saja. Apabila hasil pemeriksaan
dahak sudah cukup untuk mendiagnosa tuberkolosis, biasanya tidak perlu lagi
dilakukan pemeriksaan foto toraks.
Pada
anak-anak pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan uji
tuberkulin. Pengujian ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat
apakah anak tersebut sedang atau pernah terinfeksi bakteri tuberkolosis.
Demikianlah beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai penanggulangan
pertama gejala awal tuberkolosis.
Jika
pasien positif mengidap penyakit tuberkolosis, maka dokter akan meresepkan obat
anti TBC yang harus diminum rutin setiap hari selama enam bulan. Konsumsi obat
ini tidak boleh terputus, karena jika terputus akan membuat bakteri atau kuman
tuberkolosis menjadi resisten untuk obat selanjutnya. Tidak jarang juga pasien
disarankan untuk dirawat inap di rumah sakit untuk memastikan pemberian obat
secara disiplin dan mengurangi resiko kemungkinan penularan. Upaya
penanggulangan lain dapat juga dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang
dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu menyembuhkan penyakit
tuberkolosis seperti, bawang putih, buah pisang, daun drumstick, dan buah
jeruk.
Demikianlah
segala fakta-fakta mengenai penyakit tuberkolosis sebagai salah satu jenis
penyakit yang tergolong penyakit underimun. Penyakit underimun merupakan
penyakit yang disebabkan daya tahan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, segala
bentuk pencegahan dan penanggulangan akan bermuara sebagai usaha untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan semakin meningkatnya daya tahan tubuh,
maka resiko tuberkolosis menyerang manusia pun akan semakin kecil.
Naah..Setelah kita membaca bersama ulasan saya diatas mengenai tuberkulosis, saatnya kita upayakan usaha preventif nya,saat imun tubuh memiliki peran penting dalam berbagai sakit yang kita alami khususnya berkaitan dengan underimun, lalu apa yang harus kita lakukan untuk senantiasa menjaga kondisi imun tetap stabil atau bahkan harus kita tingkatkan andaikata kita benar benar dalam keadaan underimun?
Memperkenalkan ..Produk terdepan dalam peningkatan imun sistem yang mampu memberikan solusi terbaik terhadap kesehatan anda, Mengapa Transfer Factor?
Transfer Factor adalah alami terbuat dari molekul kolusterum yang berfungsi seperti ASI ibu terhadap bayinya,dimana ASI mampu memberikan kekuatan daya tahan tubuh dari serangan berbagai virus bakteri.
Salam Sehat Sukses
Ani Purwati
www.ani-4lifetransferfactor.com
HP/WA: 081911562390
Memperkenalkan ..Produk terdepan dalam peningkatan imun sistem yang mampu memberikan solusi terbaik terhadap kesehatan anda, Mengapa Transfer Factor?
Transfer Factor adalah alami terbuat dari molekul kolusterum yang berfungsi seperti ASI ibu terhadap bayinya,dimana ASI mampu memberikan kekuatan daya tahan tubuh dari serangan berbagai virus bakteri.
Salam Sehat Sukses
Ani Purwati
www.ani-4lifetransferfactor.com
HP/WA: 081911562390